Sejarah Rengasdengklok

Rabu, 19 Januari 2011

Sejarah rengasdengklok mkini memang hanya segelintir orang saja yang tau, meskipun sebenanya rengasdengklok merupakan daerah penting dalam rangka kemerdekaan indonesia.. karena sebenarnya lebih dahuluan rengasdengklok merdekanya dibandingkan kota-kota atau daerah lainya..
Disini kami admin Anak Rengasdengklok akan mempublikasikan betapa pentinganya sejarah rengasdengklokk, yang diambil dari situs Guskar.com dan kamiedit agar pembaca lebih jelas.

Sebenarnya Buku kajian tentang Karawang tidak pernah dibuat loh, bahkan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang pun. Untung saja Upaya anak rengasdengklok selaku perkumpulan komunitas dan anak muda penerus pejuang pahlawan rengasdengklok menyajikan dengan segala potensinya patut sebagai contoh dan mendapatkan apresiasi yang tinggi.

Sebagai asli penduduk rengasdengklok, kami selaku admin rengasdengklok sangat bangga ketika buku berjudul Rengasdengklok Revolusi dan Peristiwa 16 Agustus 1945 ini menghiasi toko-toko buku ternama di wilayah rengasdengklok dan sekitanya maupun didareh luar kota karawang. Siapa yang tidak mengenal Rengasdengklok? Ketenarannnya bahkan melampaui kota Karawang..Sebenarnya pun menurut kami kota karawang terkenal dengan sejarah rengasdengklok-nya. Ya,,, Rengasdengklok populer karena adanya peristiwa bersejarah tanggal 16 Agustus 1945, sehari sebelum diproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia.

Buku yang sampulnya bergambar Monumen Suroto Kunto ini memokuskan perhatian pada rangkaian peristiwa yang terjadi di Rengasdengklok sehari sebelum proklamasi kemerdekaan. Meskipun peristiwa itu hanyalah merupakan bagian dari riwayat daerah ini.


Rengasdengklok, suatu kota kecil di Kabupaten Karawang selalu menjadi bahan pembicaraan menarik, terutama pada setiap menjelang HUT RI. Tepat sehari sebelum proklamasi, para pemuda dan anggota PETA membawa Bung Karno dan Bung Hatta disertai Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarnoputra yang masih bayi ke kota kecil ini. Padahal, pada hari yang sama Bung Karno dan Bung Hatta rencananya akan memimpin rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Kehadiran kedua pemimpin Bangsa Indonesia di Rengasdengklok menjadi lebih menarik karena adanya satu peristiwa unik lainnya. Pada Kamis tanggal 16 Agustus 1945 itu, di halaman pendopo kawedanan berlangsung upacara penurunan Bendera Jepang Hinamaru, yang diikuti penaikan Sang Saka Merah Putih. Peristiwa itu dilanjutkan dengan pernyataan kemerdekaan oleh camat setempat. Di sinilah kemudian bisa disebut bahwa peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945 sebetulnya membalik sejarah nasional 180 derajat! Bila skenario awal tetap dijalankan, Indonesia akan memperoleh kemerdekaan yang sudah dipersiapkan bersama-sama dengan Jepang. Pembentukan lembaga seperti Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan PPKI merupakan rangkaian dari proses tersebut.

Selain menguak peristiwa Rengasdengklok, buku ini juga mengungkap peristiwa lain yang langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan proklamasi dan revolusi kemerdekaan yang pecah setelah itu, antara lain peristiwa penculikan Letkol Suroto Kunto yang didampingi Mayor Adel Sofyan, Kopral Muhayar dan Prajurit Murod sepulang melakukan perundingan dengan Dewan Pimpinan Laskar Rakyat Djakarta Raya (LRDR) di Bekasi. Namun sekembalinya dari berunding keempatnya diculik di daerah Warungbambu, sebuah daerah yang terletak di sisi jalan raya Karawang-Cikampek. Keempatnya dinyatakan hilang. Tepat di mana ditemukan mobil sedan yang pernah ditumpangi Letkol Suroto Kunto dan stafnya, kemudian didirikan tugu peringatan Suroto Kunto. Peristiwa lainnya yaitu pembantaian ratusan warga Desa Rawagede, tetangga Rengasdengklok oleh pasukan Belanda pada 9 Desember 1947. Dalam peristiwa ini muncul nama pejuang lokal, seperti Kapten Lukas Kustarjo.

Tak kalah menarik, buku ini juga mengulas huru-hara di Rengasdengklok tanggal 30 Januari 1997 yang menyebabkan kota kecil Rengasdengklok luluh lantak, juga membahas nasib Monumen Rengasdengklok dan sebutan predikat Lumbung Padi untuk Karawang.

kami merekomendasikan agar warga Karawang membaca buku ini. Mudah-mudahan perpustakaan Pemerintah Kabupaten Karawang sudah mengoleksi buku ini sehingga warga Karawang dengan mudah dapat mengaksesnya.


atas kunjunganya, kami ucapkan terima kasih banyak ya..
Salam kami "Admin Rengasdengklok selatan (Bojong)."
Share this Article on :

2 komentar:

Raisya Maharani mengatakan...

saya tertarik sekali akan cerita Rengasdengklok, dan ingin tahu lebih jauh mengenai bangunan-bangunan pra sejarah dan sejarahnya. pernah sekilas saya dengar tentang gereja-gereja disana yang dahulunya menjadi tempat masyarakat mengungsikan diri dari kerusuhan2 jaman proklamasi. apakah gereja itu masih utuh berdiri hingga kini??
dan sejauh mana revitalisasi gereja dan bangunan bersejarah lainnya?? thx

Anak Rengasdengklok mengatakan...

Gereja itu masih berdiri hingga sekarang, Letaknya tak jauh dari Tugu proklamasi rengasdengklok. Dahulunya gereja itu sempat digunakan oleh warga sekitar untuk bersembunyi dari prajurit-prajurit Belanda.. Tak jauh dari gereja tersebut terdapat banyak makam pahlawan yang gugur dalam mempertahankan NKRI.
Namun gereja itu pernah mengalami masa-masa kritis saat kerusuhan Rengasdengklok tahun 1997. Namun pada awal tahun 2000-an, pemerintah setempat merenovasinya, untuk mengenang sejarah Rengasdengklok pada masa penjajahan.

Posting Komentar

 

© Copyright Dengklok City 2010 -2012 | Design by Hiba Ambara | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.