Pada tahun 1618 kantor dagang VOC di Jepara diserbu olleh tentara Mataram. Pada tahun 1619 VOC memperkuat kedudukanya di Batavia. Ketegangan antara metaram dan kompeni makin meningkat. Antara tahun 1620-1628 Pengepungan mataram untuk mematahkan kekuatan belanda, dengan memindahkan para petani Mataram ke daerah sekitar KARAWANG dan Bekasi untuk bertani. Hal itu dimaksudkan agar pasukan Mataram tidak mengalami kekurangan bahan makananya.
Serang basar-basaran dilakukan oleh Mataram ke belanda terjadi Pada Bulan Agustus 628, Tetapi gagal. Karena diantara orang mataram tidak semuanya mendukung perjuangan Sultan Agung. maka persediaan padi yang disediakan di KARAWANG dan bekasi dibakar oleh VOC. Karena itu Serbuan tentara Mataram tidak berhasil. Hubungan antara VOC dan Mataram semakin buruksampai meninggalnya sultan Agung pun di tahun 1645 masing-masing tidak dapat mengalahkan Lawanya. dan digantukan oleh putra keduanya dan diberi gelar Amangkurat 1 (1645-1677) ibu kotanya di Karta. Setelah itu terjadilah perselisihan antra raja dan pada ulama tersebut, Kerana sunan Amangkat 1 mempunyai sifat yang kejam dan tidak adil.Setelah itu banyak ulama dan orang penting yang benci melihat Sunan Amangkat 1 tersebut. Dan pada akhirnya Pangeran Adipati Anom, Putra mahkota Mataram mengadakan hubungan rahasia dengan pangeran Karojan (seorang Bangsawan islam). Trunajaya, seorang putra adipati Madura, juga menjadi menantu pangeran kejoran.
Pada saat tiu Pangeran Amangkat ke 1 mengadakan perjanjian dengan VOC yang berisi:
1. Utusan Mataram ke luar negeri akan dibawa dengan kapal VOC
2. Kapal Mataram yang melalui malaka harus mempunyai keterangan dari Belanda
3. Setiap kapal VOC akan mengirim utusan ke Mataram
4. Orang Mataram diperbolehkan beerdagang dengan leluasa di Indonesia, Kecuali Ternate, Ambon dan Belanda.
Yup, semoga bisa membantu...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar